ICN News – Sejumlah emiten pertambangan batubara Indonesia akan tetap menjaga investasi pada 2024 ini dengan mengantisipasi trend pasar global. Seperti halnya yang dilakukan oeh PT Bukit Asam Tbk, menurut Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Niko Chandra, pada tahun 2024 ini perusahaannya mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 2,9 triliun.
Menurut penjelasan Niko Chandra kepada pers pada pertengahan Juli 2024, secara prinsip belanja modal PT Bukit Asam akan gunakan untuk investasi rutin yang kaitannya mendukung kegiatan operasional dan yang sifatnya untuk proyek-proyek strategis dalam rangka pengembangan bisnis, di antaranya untuk pengembangan angkutan batubara Tanjung Enim-Keramasan.
Lebih lanjut Niko menjelaskan bahwa PT Bukit Asam akan tetap mengantisipasi situasi pasar global pada tahun 2024 ini, antara lain dengan melihat fluktuasi harga batubara dan komoditas energi lain yang menjadi substitusi.
Seperti diketahui pergerakan harga batubara di pasar global umumnya dipengaruhi oleh keseimbangan supplydemand dan perekonomian negara-negara pengguna batubara terbesar di dunia, seperti Tiongkok dan India. Selain itu dinamika harga komoditas energi lain yang merupakan substitusi hingga situasi geopolitik menjadi faktor yang turut diantisipasi. Melihat kondisi tersebut Niko mengatakan bahwa PT Bukit Asam akan berusaha untuk cepat tanggap dalam menghadapi kondisi-kondisi eksternal.
Sementara itu emiten batubara Indonesia lainnya, PT Bumi Resources Tbk juga melakukan hal yang sama dalam mengantisipasi pasar global. Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava, alokasi belanja modal tahun 2024 ini diperkirakan mencapai sekitar US$ 80 juta – US$ 100 juta. Hal ini diungkapkan Dileep dalam keterangannya kepada pers pada pertengahan Juli 2024 lalu.
Lebih lanjut dijelaskan Dileep bahwa PT Bumi Resources Tbk akan tetap mengantisipasi kondisi pasar dan perkembangan ekonomi global. Selain itu perusahaannya juga akan memperhatikan faktor-faktor lain yang perlu diantisipasi, antara lain keseimbangan supply dan demand batubara di pasar internasional, khususnya permintaan di kawasan Asia, hingga dampak cuaca terhadap produksi batubara.
Iklan dan berlangganan bisa hubungi: WA atau Email
Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting