ICN News – Perusahaan ini berdiri pada 28 Juli 2004 dengan nama PT. Padang Karunia, dengan modal sebesar Rp. 5.000.000.000,- dan modal ditempatkan sebesar Rp. 1.250.000.000,- saat itu pemegang sahamnya adalah Ir. Theodore Permadi Rachmat dan Boy Garibaldi Thohir, MBA. Akte perusahaan ini telah disyahkan di Departemen Hukum dan HAM No. C-21493 HT.01.01.Tahun 2004 pada tanggal 26 Agustus 2004.
Pada tanggal 18 April 2008, perusahaan ini meningkatkan modalnya menjadi Rp. 8.000.000.000.000,- dan modal ditempatkan sebesar Rp. 3.198.596.200.000,- dan merubah namanya menjadi PT. Adaro Energy Tbk (ADRO) dan statusnya juga berubah menjadi perusahaan terbuka (Tbk), karena menjual sahamnya kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 34,83% dan saat itu perusahaan ini dikuasai oleh beberapa perusahaan dan pemegang saham pribadi.
Pada November 2017, PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menjual kepemilikan saham di PT. Adaro Energy Tbk (ADRO) sebanyak 300,53 juta saham. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menjual saham PT. Adaro Energy Tbk senilai Rp 1.800 per saham. Jadi total nilai penjualan saham Rp 540,96 miliar.
Usai transaksi tersebut, kepemilikan PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk di PT. Adaro Energy Tbk menjadi 1,17 miliar saham atau setara dengan 3,68 persen. Sebelumnya, perseroan memiliki saham PT. Adaro Energy Tbk sebesar 1,47 miliar saham atau setara dengan 4,62 persen. Untuk lebih jelasnya dapat melihat profil dibawah ini :
Alamat kantor pusat Jalan Hr Rasuna Said Blok X-5 Kav. 1-2 Jakarta 12950, DKI Jakarta, Telepon : (6221) 5211265 (Hunting), 2553 3000, Fax : (6221) 57944687
Adaro Energy Indonesia bergerak bidang Pertambangan Batubara Terpadu, Jasa Pertambangan dan Logistik dan Ketenagalistrikan Melalui Anak Perusahaan.
Pemengang Saham terdiri PT Adaro Strategic Investments, Mr. Garibaldi Thohir, Mr. Edwin Soeryadjaya, Mr. Theodore Permadi Rachmat, Ms. Arini Saraswaty Subianto, Mr. Christian Ariano Rachmat, Mr. Julius Asian, Mr. Chia Ah Hoo dan Publik.
Total aset Adaro Energy Indonesia (ADRO) lima tahun terakhir sebesar USD 7.217 juta pada 2019, USD 6.383 juta pada tahun 2020, USD 7.587 juta pada 2021, USD 10.782 juta pada 2022 dan USD 10.473 juta pada 2023.
Selengkapnya…
Artikel ini bisa dibaca di Majalah ICN News Edisi April 2024
Iklan dan berlangganan bisa hubungi: WA atau Email
Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting