ICN News – PT Bukit Asam Tbk pada tahun 2025 ini akan memulai pilot project atau proyek percontohan konversi batubara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion). Rencana pilot project ini diungkapkan Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail, dalam keterangannya kepada pers di Jakarta tanggal 14/4/2025.
Menurut Arsal Ismail, hingga saat ini proyek percontohan hilirisasi batu bara tersebut masih didanai oleh kas internal PT Bukit Asam. Sebelumnya diketahui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dikabarkan akan mendanai sejumlah proyek hilirisasi. Berdasarkan sejumlah informasi tercatat sebanyak 21 proyek hilirisasi pertambangan yang rencananya akan didanai Danantara.
Kendati demikian, Arsal memaklumi proyeknya belum dapat didanai oleh Danantara Mengingat Danantara merupakan badan yang baru saja dibentuk Pemerintah pada bulan Februari 2025. Hingga saat ini manajemen PT Bukit Asam belum menerima panggilan dari pihak Danantara untuk membicarakan ihwal pendanaan tersebut.
Adapun proyek percontohan hilirisasi batu bara PT Bukit Asam yang selama ini telah dijalankan bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional, telah diluncurkan perdana di Kawasan Industri Tanjung Enim pada tanggal 15 Juli 2024.
Menurut Arsal PT Bukit Asam hingga saat ini masih mengkaji nilai ekonomis hilirisasi Artificial Graphite dan Dimethyl Ether (DME). Sementara untuk produksi Artificial Graphite sendiri terus diproduksi PT Bukit Asam karena dapat menghasilkan Anoda, yang merupakan ekosistem dari bahan baku baterai.
Lebih jauh djelaskan Arsal, 90% komponen baterai dapat disiapkan di dalam negeri. Kalaupun dibutuhkan impor bahan baku, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan yang diproduksi di dalam negeri. Berdasarkan analisa potensi produksi Artificial Graphite oleh PT Bukit Asam cukup tinggi. Tahun 2025 ini baru dimulai pilot project hilirisasinya, Arsal berharap tahun 2026 sudah selesai pembangunan pabriknya dan dapat berproduksi secara komersial.
Proyek percontohan ini merupakan salah satu terobosan penting dalam hilirisasi batu bara dan komitmen PT Bukit Asam dalam mendukung kebijakan Pemerintah, untuk menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri.
Gandeng PT PGN Untuk Garap Proyek Gratifikasi Batubara Jadi Gas Sintetis
PT Bukit Asam Tbk pada tahun 2025 juga bekerjasama dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dalam menggarap proyek gasifikasi batu bara menjadi substitute natural gas (SNG) atau gas sintetis. Kerja sama ini diungkapkan Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk Rafli Yandra, dalam keterangannya kepada pers tanggal 14/4/2025.
Menurut Rafli Yandra, saat ini kedua belah pihak baik PT Bukit Asam dan PT PGN masih terus mengkaji terkait proyek hilirisasi tersebut. Manajemen kedua belah pihak telah meresmikan kerja sama tersebut melalui penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) proyek tersebut sejak tahun 2024 lalu.
Lebih jauh dijelaskan Rafli, dalam pengembangannya tergantung dari kesiapan kedua belah pihak baik PT Bukit Asam maupun PT PGN, yang pasti nanti akan dan Feisibility Study-nya. Karena ada program monetisasi batu bara yang membutuhkan cadangan cukup besar, sehingga dibutuhkan percepatan yang selaras dengan program hilirisasi.
Bukukan Kinerja Keuangan Positif Hingga Triwulan III 2024
Dari sisi kinerja keuangan, PT Bukit Asam Tbk juga berhasil menjaga kinerja yang positif hingga TriwuIan III 2024, yang ditopang oleh peningkatan pendapatan dan kinerja operasional. Berdasarkan Laporan Keuangan konsolidasi, selama Januari – September 2024 PT Bukit Asam Tbk dan anak perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3,25 triliun dan EBITDA Rp 5,65 triliun di tengah berbagai tantangan bisnis saat ini di dalam negeri.
Pencapaian laba bersih dan EBITDA PT Bukit Asam Tbk dan anak perusahaan tersebut didukung oleh pendapatan yang meningkat dari sebesar Rp 27,74 triliun pada Triwulan III 2023 hingga menjadi sebesar Rp 30,66 triliun pada Trwulan III 2024 atau tumbuh 10,53 % secara tahunan (YoY).
Menurut manajemen perusahaan, perolehan pendapatan dan laba bersih PT Bukit Asam Tbk ini tidak terlepas dari dukungan kinerja operasional Perseroan yang tumbuh positif hingga Triwulan III 2024. Total penjualan batu bara PT Bukit Asam selama periode Januari – September 2024 mencapai 31,28 juta ton atau meningkat 16% (YoY) dari perode yang sama tahun 2023. Sementara itu ekspor batu bara PT Bukit Asam selama periode Januari – September 2024 mencapai 14,29 juta ton, atau meningkat 27% (YoY) dari penjualan ekspor periode yang sama tahun 2023 yang sebesar 11,25 juta ton.
Iklan dan berlangganan bisa hubungi: WA atau Email
Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting